Tribratanews.gorontalo.polri.go.id – Polda Gorontalo, Curah hujan yang cukup lebat mengakibatkan salah satu sungai terbesar di Provinsi Gorontalo yakni sungai bone meluap hingga mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di kota Gorontalo diantaranya adalah asrama polisi.
Hari ini jumat (31/07/20) merupakan Banjir yang ke tujuh selang bulan Juni dan Juli yang melanda asrama polisi dan beberapa wilayah lainnya seperti kampung Bugis, ipilo dan padebuolo. air mulai meluap pada pukul 18.00 Wita dan mulai menggenangi rumah rumah yang ada di aspol.
Menurut salah seorang penghuni aspol yakni Bripka Nenang banjir di aspol akibat dari jebolnya tanggul yang ada di depan blok D (daerah aliran sungai Bone) serta lambantya pekerjaan tanggul yang ada di depan blok H (daerah aliran sungai Bulango)
“Didepan blok H itu sudah tidak ada lagi tanggul yang bisa menahan luapan air karena sementara ada pekerjaan pembuatan tanggul yang baru sehingga air naik langsung menggenangi asrama, sementara untuk blok H tanggul sudah jebol sekitar 10 meter pada saat banjir ke 4,” ujarnya.
Lebih lanjut Bripka Nenang menjelaskan saat aspol masih dikelilingi tanggul walau hujan selama sepekan tidak pernah kebanjiran. untuk itu kami berharap pihak pemerintah bisa segera memperbaiki tanggul yang jebol di depan blok D dan mempercepat pekerjaan pembuatan tanggul yang ada di Blok H, ujar personil humas ini
Kapolres Gorontalo Kota Akbp Desmont Harjendro, A.P, S. I. K, MT membenarkan jika hari ini sudah ke tujuh kalinya asrama polisi tergenang banjir. Hal ini karena tidak ada lagi tanggul di depan blok H serta jebolnya tanggul di depan Blok D.
“Tapi saya salut pada personil polres Gorontalo Kota yang tinggal di asrama, walaupun berulang kali tertimpa, musibah banjir mereka tetap melaksanakan tugas seperti biasa,” ujar Akbp Desmont”
“Saya berharap permasalah tanggul ini bisa menjadi perhatian dari instansi terkait agar secepatnya tanggul bisa diperbaiki,” tutup alumnus Akpol 2000 ini.