Tribratanews.polri.go.id – Banjarmasin. Api dengan cepat langsung membakar lahan di kawasan Guntung Damar, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun kobaran api tidak sampai menghanguskan seluruh kawasan lahan berkat kesigapan dari sejumlah personil Polri, TNI, BPBD, dan Tim Damkar melakukan pemadaman api.
Aksi pemadaman kobaran api di lahan ini merupakan bagian dari bentuk kegiatan simulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Kalsel yang digelar oleh Polda Kalsel.
Simulasi penanganan Karhutla ini dipimpin langsung oleh Kapolda Kalsel Irjen Pol. Dr. Nico Afinta, S.I.K., S.H., M.H., didampingi Wakapolda Kalsel Brigjen Pol. Mohamad Agung Budijono, S.I.K., M.Si, Irwasda Polda Kalsel Kombes Pol Drs. Djoko Poerbohadijojo, M.Si., dan para Pejabat Utama Polda Kalsel, Rabu (05/08/2020) pukul 11.00 Wita.
Sebelum melaksanakan Simulasi, Kapolda Kalsel Irjen Pol. Dr. Nico Afinta, S.I.K., S.H., M.H., memberikan arahan kepada Tim Gabungan Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Kalsel.
Dalam arahannya, Kapolda Kalsel memaparkan petunjuk teknis tentang penanggulangan kebakaran lahan, juga mengimbau untuk menggunakan Aplikasi Pencegahan Karhutla Berbasis IT milik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalsel yang diberi nama Aplikasi BEKANTAN sekaligus mendata relawan yang tergabung.
Kapolda Kalsel mengatakan, simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan sinergitas dalam rangka penanggulangan Karhutla secara proporsional dan profesional. Semua jenis bencana dapat dikatakan penyebabnya adalah ulah manusia, seperti kerusakan lingkungan dan kebakaran yang telah mengancam di tengah kehidupan masyarakat.
“Diperlukan upaya penanggulangan Karhutla di wilayah Kalimantan Selatan sehingga harus dilakukan upaya-upaya sedini mungkin baik pada waktu sebelum, saat kejadian dan setelah kejadian,” kata Kapolda Kalsel.
Menurutnya, penanganan kebakaran hutan dan lahan harus dilakukan secara terkoordinasi dan kerjasama terpadu yang tidak hanya melibatkan Polri, TNI dan Pemerintah saja bahkan seluruh lapisan masyarakat, swasta dan relawan.
“Semua instansi terkait, relawan dan masyarakat mempunyai peran penting dalam penanggulangan Karhutla di Bumi Lambung Mangkurat sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” tegasnya.
Jenderal Bintang Dua ini menerangkan, kehadiran semua pihak di lapangan perlu didukung dengan kemampuan dan keterampilan serta sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat bertindak secara proporsional dan profesional. Kemampuan dan keterampilan tidak akan datang begitu saja tanpa adanya pelatihan, sehingga harus dilaksanakan simulasi penanganan Karhutla.
“Oleh karena itu, Kami menghimbau kepada seluruh personil Polri dari tingkat Polda, Polres dan Polsek jajaran untuk sering melakukan patroli antisipasi Karhutla. Kami juga mengimbau untuk melakukan patroli hutan dan lahan agar kebakaran tidak terjadi di wilayah hukum Polda Kalsel,” pungkas Kapolda Kalsel.
Kapolda Kalsel Irjen Pol. Dr. Nico Afinta, S.I.K., S.H., M.H. pada kesempatan ini menegaskan bahwa apabila ditemukan titik api diwilayah Kalimantan Selatan, Tim Satgas Penanggulangan Karhutla 2020 Provinsi Kalsel yang terdiri dari personil Polri, TNI, BPBD dan Manggala Agni beserta Relawan Pemadam langsung bergerak cepat melakukam pemadam dilokasi tersebut.