Polrinews.com – Lyon – Kadivhubinter Polri Irjen Pol. Krishna Murti, S.I.K., M.Si turut serta dalam konferensi yang diikuti oleh 136 negara untuk mengatasi ancaman keamanan global, yang diselenggarakan di Markas Besar INTERPOL, Lyon, Prancis, pada Selasa (23/4/2024).
Pertemuan tersebut diadakan oleh Sekretariat Umum INTERPOL untuk memperkuat jaringan global INTERPOL dalam memerangi ancaman kejahatan terorganisir lintas negara. Kepala NCB dari 136 negara anggota Interpol berpartisipasi dalam konferensi ini.
Berdasarkan lima tindakan prioritas yang dijelaskan dalam Deklarasi Wina, 321 pejabat polisi dari 136 negara yang hadir akan mencari inisiatif untuk memperluas akses ke basis data global INTERPOL guna meningkatkan pembagian data kriminal operasional. Tujuh delegasi Polri yang dipimpin oleh Kadivhubinter Polri Irjen Pol. Krishna Murti, S.I.K., M.Si beserta Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigjen Pol. Amur Chandra J.B., S.H., M.H, serta beberapa Kabag di Divhubinter Polri turut serta dalam konferensi tersebut.
Selain berpartisipasi dalam diskusi panel selama sesi pleno, delegasi juga terlibat dalam diskusi regional yang lebih fokus pada ancaman tertentu, termasuk penipuan keuangan yang dilakukan secara daring, eksploitasi seksual anak secara online, dan terorisme.
“Kami memiliki 196 anggota yang solid, dan kekuatan kami terletak pada komitmen berkelanjutan untuk berbagi intelijen dan menjalin kemitraan internasional. Saat kita memandang masa depan, NCB menjadi semakin penting, memegang peran krusial dalam kesuksesan operasi organisasi yang sangat vital,” kata Presiden INTERPOL, Ahmed Naser Al-Raisi, dalam sambutannya.
Baca Juga : Peran Strategis Divhubinter Polri: Membangun Diplomasi dan Menjaga Stabilitas Global
Sekretaris Jenderal Jürgen Stock juga menyoroti beberapa sorotan operasional dalam 12 bulan terakhir, termasuk Operasi Storm Makers II, yang bertujuan untuk memerangi perdagangan manusia dan penyelundupan migran yang terkait dengan pusat penipuan daring, serta Operasi Haechi IV melawan kejahatan keuangan daring yang menyebabkan penyitaan aset senilai USD 300 juta di 34 negara.
“Terorisme tetap menjadi ancaman global yang bergerak dinamis, sementara kejahatan terorganisir terus berkembang di seluruh benua dan pasar global,” kata Sekretaris Jenderal Stock.
“Oleh karena itu, kita harus terus mempersiapkan diri dan menanggapi ancaman kriminal secara terkoordinasi di tingkat nasional, regional, dan global melalui NCB kita. Setiap informasi yang dibagikan atau ditahan dapat membuat perbedaan antara penangkapan dan tragedi global,” tambahnya.
NCB berperan sebagai titik fokus negara untuk semua aktivitas INTERPOL, menghubungkan penegakan hukum nasional dengan negara lain, dengan markas Sekretariat Jenderal di Lyon, melalui jaringan komunikasi polisi global yang aman.
Dalam kesempatan tersebut, delegasi Polri yang dipimpin oleh Kadivhubinter Polri juga melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa organisasi internasional lainnya, untuk meningkatkan penanganan dan pencegahan kejahatan lintas negara di Indonesia.
Baca Juga : Perpanjang SIM Anti Calo Lewat Aplikasi Digital Korlantas Polri
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler Polisiku setiap hari dari Polrinews.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media polrinews lainya.