Bogor – Pos pam Polri dimana operasi gabungan antara Polri dan TNI dilaksanakan untuk memberantas premanisme yang telah lama mengganggu kenyamanan warga, khususnya para pedagang pasar tumpah di Jl Merdeka. Dengan adanya kerjasama yang sinergis dan efektif ini, sentimen positif tumbuh di kalangan masyarakat yang merindukan situasi aman dan teratur.
Menurut Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso, tim gabungan telah berhasil mengamankan sembilan orang yang diduga keras terlibat dalam aktivitas premanisme. “Sejauh ini, kami telah menangkap sembilan orang terkait kasus premanisme, termasuk dua orang yang diamankan tadi malam karena memungut retribusi parkir secara tidak wajar,” papar Bismo.
Aksi ini diawali dengan sebuah dialog konstruktif antar petugas, warga, dan pejabat kota. Penjabat Wali Kota Bogor Herry Antasari juga turut hadir mendengarkan langsung keluhan masyarakat yang dihadapkan pada kegiatan pemerasan dan ancaman kekerasan yang terjadi di sekitar pasar. Operasi juga langsung menargetkan penjualan minuman keras ilegal yang merajalela di wilayah tersebut.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso menjelaskan, “Kami berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk praktik premanisme dan pelanggaran lainnya di wilayah ini.”
Untuk menguatkan operasi ini, dibentuklah pos pengamanan yang akan beroperasi penuh selama 24 jam non stop. Di pos ini, petugas gabungan dari Polresta Bogor Kota, Brimob, TNI, Dishub, dan Satpol PP akan bergantian menjaga keamanan area pasar. Diharapkan dengan adanya patroli random, rasa aman akan benar-benar bisa dirasakan oleh warga.
“Kami ingin warga dan pedagang merasa tenang beraktivitas tanpa takut akan ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tutur Bismo dengan tegas.
Tak cukup sampai di situ, kegiatan apel malam juga akan diadakan secara berkala sebagai tindakan preventif untuk menjaga agar suasana tetap kondusif. Hal ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif melaporkan segala bentuk gangguan keamanan yang mereka alami.
Dari operasi gabungan penanganan premanisme di Bogor ini, tampak jelas bahwa ada usaha nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi seluruh warga. Pihak berwenang pun menjamin keamanan dan perlindungan bagi para pelapor dan saksi, sehingga mereka tidak perlu merasa cemas atau tertekan saat proses hukum sedang berlangsung.
Upaya penindakan pemerasan di Bogor, bersama dengan operasi keamanan pasar tumpah, merupakan bagian dari komitmen kuat pemerintah daerah dan aparat keamanan dalam mewujudkan keamanan publik.
Penegakan hukum Kota Bogor kini semakin terasa konkret, menunjukkan sinergi yang terjaga antara satuan tugas pengamanan pasar dan kegiatan apel malam anti-premanisme. Keselamatan dan kenyamanan merupakan hak asasi yang harus dijaga, dan melalui laporan warga soal gangguan keamanan, semangat untuk menciptakan keadaan yang aman dan terkendali menjadi lebih kuat dari sebelumnya.