Jakarta – Pemeriksaan yang dilakukan atas kematian SW (33), jurnalis media online yang ditemukan tidak bernyawa di Hotel D Paragon, Jakarta Barat, telah membuahkan hasil. Kepolisian Daerah Metro Jaya, melalui Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan bahwa hasil autopsi sementara menunjukkan adanya indikasi infeksi paru-paru pada korban.
“Berdasarkan hasil autopsi sementara, terdapat indikasi adanya infeksi pada paru-paru,” ungkap Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, Senin (7/4/2025). Penemuan tersebut menjadi langkah awal dalam menguak penyebab kematian wartawan asal Palu tersebut.
Selain itu, polisi menemukan jejak beberapa obat dalam kamar hotel tempat korban ditemukan, yang memperkuat dugaan bahwa korban mengidap infeksi. Kabid Humas Polda Metro Jaya membeberkan bahwa obat-obatan tersebut adalah untuk mengatasi infeksi. Dokter yang menangani kasus ini menduga bahwa infeksi tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh penyakit TBC.
“Namun guna memastikannya masih harus menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi,” jelas Ade Ary, mengindikasikan bahwa autopsi belum memberikan kesimpulan akhir tentang penyebab pasti kematian.
Berdasarkan data dari rekaman CCTV Hotel D Paragon, korban terakhir kali terlihat bersama saksi berinisial V. Keterangan dari saksi dan bukti rekaman mendukung hipotesis bahwa tidak ada orang lain yang masuk ke kamar korban di waktu-waktu dekat dengan diperkirakannya waktu kematian korban.
“Berdasarkan analisa CCTV, sejak saksi V bersama korban saat masih hidup pada tanggal 3 April 2025, pukul 18.50 WIB sampai dengan mayat korban ditemukan, tidak ada orang lain yang memasuki kamar korban dan korban juga tidak terpantau keluar kamar,” terang Ade Ary pada Sabtu (5/4).
Lebih lanjut, Kabid Humas menegaskan bahwa saksi V merupakan seorang perempuan. Hingga berita ini diturunkan, investigasi masih terus berlanjut untuk menentukan penyebab kematian yang sebenarnya.
SW ditemukan tewas di Hotel D’Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat (4/4) malam, dan sampai saat ini, polisi masih membuka kemungkinan-kemungkinan seiring berjalannya waktu investigasi dan menunggu hasil dari analisis toksikologi serta pemeriksaan histopatologi ottopsi lebih lanjut.